Sabtu, 04 April 2020

SOCIAL DISTANCING DI ACARA TUNANGAN


Suasana ruangan untuk acara tunangan yang menerapkan social distancing.

            Pandemi Covid-19 atau sering disebut dengan Virus Corona yang tengah mewabah di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. WHO pun menyarankan Social Distancing atau sekarang yang di sebut dengan Physical Distancing sebagai salah satu cara unbtuk pencegahaan penularan Virus Corona. Begitu juga penerapan Social Distancing di acara Tunangan di salah satu rumah yang bertempat di perumahan Cisauk, Kabupaten Tangerang (Minggu, 29/3).
Memang di Indonesia pun juga melakukan Social Distancing yang sangat ketat oleh pemerintah, tidak boleh adanya perkumpulan dalam jumlah besar. Namun acara tunangan ini terpaksa dilakukan lantaran sudah di schedule dari jauh hari sebeum adanya wabah ini. Pihak ketua RT setempat pun memberikan izin dengan berbagai syarat seperti jumlah orang di batasi begitu juga dengan waktu acaranya juga di batasi dan orang yang hadir harus orang dalam kota saja dan dalam keadaan sehat. “iya boleh, tapi harus ada beberapa syarat juga yang harus di taati. Ini juga kan demi kebaikan semuanya.: ujar Kusnawan ketua RT.
Bisa di lihat juga gambar di atas, tempat duduk pun di batasi jarak 1 meter, dan di pintu masuk juga di sediakan hand sanitizer dan tisu basah untuk tamu yang baru masuk. Pihak RT setempat pun melakukan penyemprotan disinfektan H-1 sebelum acara tunangan ,itu semua di lakukan demi pencegahan virus corona ini. “Saya selaku tuan rumah juga melakukan bebragai persiapan, seperti memberi jarak 1 meter tempat duduk, dan yang paling penting juga menyediakan hand sanitizer di pintu masuk” ucap Teguh sebagai kepala keluarga.
Acara tunangan yang semestinya menjadi hari bahagia, namun saat ini bisa dikatakan setengah bahagia di karenakan adanya wabah ini. “Sedih juga sih, karena yang hadir di batasi. Sanak saudara juga sedikit yang hadir.” Ujar Dina selaku pihak wanita. Pada saat acara dimulai, orang yang hadir pun sangat sedikit dan waktunya pun hanya berjalan 30 sampai 60 menit saja, itu semua menjadi hal yang tak bahagia bagi sepasang yang bertunangan ini, dan selama proses acara tunangan semua orang yang berada diruangan pun tidak saling menyentuh satu sama lain, bahkan tidak saling bersalaman. Semuanya pun sudah memahami bagaimana keadaan sekarang yang sudah terjadi dan menerapkannya untuk pencegahan virus corona.
            Kedua belah pihak keluarga sebelumnya juga sudah menetapkan tanggal pernikahan, namun karena adanya wabah virus corona ini tanggal pernikahan itu di tunda dan hanya melakukan tunangan atau tukar cincin. “ya jadinya acara tunangan ini cuma tukar cincin, belum sampai menentukan tanggal. Kita juga berdoa semoga wabah ini cepat berakhir.” Ucap dari kedua pasangan. Setelah acara tunangan selesai pihak keluarga tuan rumah meminta untuk dilakukan penyemprotan disinfektan kembali agar wialayah tersebut tetap steril dari virus.
            Memang karena wabah ini banyak sekali acara atau event besar di tunda, begitu pun acara pernikahan. Dimana hari bahagia yang di tunggu-tunggu harus di tunda, itu semua adalah upaya perventif terhadap penularan virus corona atau covid-19 dilakukan oleh berbagai pihak.
Saat ini pihak polisi juga ikut membantu ketertiban masyarakat dalam melakukan Social Distancing, dimana polisi membantu membubarkan orang yang berkumpul di tempat makan, pinggir jalan, dan bahkan membubarkan acara resepsi pernikahan. Itu semua dilakukan sekali lagi untuk benar-benar menekan angka penyebaran covid-19 semakin tinggi.
Penerapan bekerja atau belajar dari rumah bisa mendatangkan perasaan terisolasi, terlebih bagi mereka yang tinggal sendiri dirumah, kos, atau apartemen dan belum bisa kembali ke tempat orang tua atau keluarganya. Kendati teknologi komunikasi memudahkan orang untuk terhubung, pertemuan tatap muka dan berkegiatan bersama tetap menjadi kebutuhan banyak orang. Di samping itu, ketika mereka jatuh sakit dan masih sendirian di tempat tinggalnya, akan sulit bagi mereka untuk merawat diri di tengah anjuran social distancing.
Kita sebagai warga negara Indonesia yang taat dengan aturan pemerintah harus patuh dalam kebijakan tersebut, untuk tidak melakukan kegiatan acara yang ramai banyak orang. Indonesia yang kini menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara. Semua warga harus bekerja sama dengan pemerintah demi menekan kenaikan angka penyebaran covid-19 dan membantu meringankan pekerjaan tenaga medis yang saat ini menjadi garda terdepan dalam melawan virus ini. Jadi lebih baik semua acara di tunda terlebih dahulu, semua elemen focus untuk melawan covid-19 atau virus corona.
Mari kita tingkatkan disiplin diri sendiri, disiplin keluarga dan disiplin lingkungan secara bersama-sama, demi mencegah penyebaran covid-19. Terapkan protocol kesehatan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Social distancing merupakan cara paling efektif dan paling mudah untuk kita lakukan dalam mencegah penularan covid-19 atau virus corona. Tetap waspada dan jangan panic, karena virus panic dapat menjadi virus mematikan. Dan yang paling penting, mari terapkan Social Distancing secara humanis
Semangat solidaritas dan rasa; kemanusiaan kita harus lebih menular dari serangan virus apapun, karena solidaritas dan kemanusiaan inilah yang dapat menyelamatkan kita dari pandemic covid-19.

Selasa, 24 Maret 2020

NIGHTMARE IN ZOMBIE APOCALYPSE


(Ilustrasi gambar, source : Dying Light)

Porter yang tengah terdidur pulas di pagi hari, namun ia terbangun oleh kedua tangan ibunya. Dan ia terkejut dengan keadaan ibunya dengan tatapan kosong, kulitnya pucat, dan banyak luka-luka aneh di tubuhnya dan kedua tangan ibunya tetap menjulur kearah depan. Ibunya terlihat seperti mayat hidup.
“ibu ada apa dengan mu?” tanya Porter yang kebingungan.
Tak ada jawaban dari ibunya. Sontak Porter berlari keluar rumah untuk mencari pertonlongan, tetapi yang ia lihat keadaan diluar sangat sunyi dan benar-benar sepi sekali.
“Kemana perginya semua orang ?” ucap Porter dalam hati.
Porter mencoba melihat kesegala arah berharap ada satu orang yang melintas dijalan namun tak satupun orang yang terlihat, kota ini terlihat seperti kota mati.
“Astaga kemana perginya semua orang ini, biasanya ramai sekalai jalan ini!” ucapnya yang terlihat kesal.
Tiba-tiba ada seorang gadis kecil datang menghampiri Porter sambil menangis.
“Hiks… hiks.. kak tolong.. semua orang terlihat aneh dan menyeramkan sekali” ucapnya sambil terisak.
Porter pun  langsung bertanya kepada adik kecil itu “Namamu siapa ? lalu kenapa kamu ada disini sendirian”
“Nama ku Sasa, aku ingin mencari obat untuk ibu ku” jawabnya.
Porter pun juga memperkenalkan diri sambil kebingungan “Namaku Porter, kamu bilang mencari obat ? obat apa ?”
“Obat untuk memusnahkan virus z di kota ini, ibuku terinfeksi virus itu”
Porter yang semakin bingung dan berpikir apakah ibunya juga terkena virus z itu. Porter bertanya dimana untuk mendapatkan obat itu dan sasa menjelaskan bahwa obat itu hanya berada di rumah sakit Medican.
“Kaka mau menemaniku menuju rumah sakit itu ?” Tanya sasa
Tanpa berpikir panjang Porter pun ingin ikut dengan sasa, dengan tujuan ia bisa mengobati ibunya juga. Namun perjalanan menuju rumah sakit itu cukup jauh dan tidak mudah untuk Porter dan Sasa. Saat mereka berdiskusi untuk pergi kesana, dari kejauhan ada seorang yang jalan terpincang sambil menjulurkan tangannya kedepan dengan wajahnya yang menyeramkan.
“Kak itu ada orang yang terkena virus z stadium akhir, lihat kulitnya hampir terkelupas semuanya hingga terlihat tulang” jelas Sasa.
“Berati itu disebut zombie ? apakah kita bisa terinfeksi juga ? Tanya Porter.
“Ya itu zombie, dan jika kita tergigit olehnya kita akan terinfeksi virus tersebut. Ayo cepat pergi kak!” seru Sasa.
Porter yang kebingungan harus bagaimana caranya pergi untuk menuju rumah sakit Medican itu karena jaraknya cukup jauh dari sini. Akhirnya mereka berdua pergi dengan berlari secepat mungkin, karena orang yang terkena virus z jalannya sangat lambat sekali. Setelah berlari beberapa meter, mereka tampak letih sekali.
“Hufft.. capek banget sasa ka” ucap Sasa yang terlihat sangat letih
Porter yang mencoba melihat sekeliling, ternayta ada minimarket yang tak jauh darinya.
“Ayo sa kita kesana dulu untuk istirahat”
Ya lagi-lagi kondisi minimarket itu sangat sepi sekali bahkan pintu kacanya terkunci. Tak habis pikir Porter lalu memecahkan pintu kaca tersebut agar bisa masuk kedalam.
“Kakak jangan berisik-berisik, mereka yang terkena virus itu pendengarannya sangat sensitive dan akan mendekati sumber suara” ucap Sasa yang ketakutan.
“Yaudah kita langsung ambil minuman dan makanan yang seperlunya saja, habis itu kita pergi” ucap Porter.
Saat sedang mengambil persediaan, tiba-tiba ada gerombolan zombie yang mendatangi minimarket itu.
“Kak mereka datang!!” teriak Sasa.
Dengan sigap Porter mengambil pisau yang berada di minimarker itu untuk melawan para zombie itu.
“Ayo sa bawa persediaannya, kaka akan buka jalan untuk kita pergi” seru Porter
Porter melakukan perlawanan dengan acara menusuk tepat dibagian kepala para zombie tersebut agar mereka bisa keluar dari minimarket itu. Beberapa zombie itu akhirnya tergeltak saja dibawah setelah distusuk oleh Porter.
“Apakah mereka akan bangkit lagi ?” Tanya Porter
“Sepertinya tidak, mereka sudah benar-benar mati. Karena kaka membunuhnya dengan cara merusak organ vital yang terkena virus z” Jawab Sasa.
Mereka berdua yang baru berjalan melihat ada satu motor tergeletak dijalan, Porter langsung menuju ke motor itu dan mencoba menyalakannya.
“Semoga saja masihmenyala.. ayo kumohon menyala cepat!!” ucap Porter
“Kak nanti kalo berisik lagi mereka akan datang” Ucap Sasa yang ketakutan
Setelah Porter berusaha akhirnya motor itu berhasil dihidupkan, namun benar saja suara bising motor tersebut membuat para zombie datang menghampiri sumber suara itu.
“Ayo cepat sa naik ke motor!” seru Porter
Banyak sekali zombie yang datang ke sumber suara motor itu, untungnya Porter dan Sasa telah pergi. Namun tetap saja para zombie itu mengikuti suara motor tersebut. Setiap jalan yang mereka lewati pasti ada saja zombie yang keluar dari tepi jalan yang mengikuti suara motor itu.
“Pegangan yang erat, kaka ngebut nih biar cepet sampai ke rumah sakit Medican” ucap Porter di motor.
Akhirnya mereka berdua tiba di rumag sakit Medican untuk mengambil obat penawar virus z itu.
“Sampe juga kita sa disini” ucap Porter dengan nada letih
Mereka beristirahat sebentar di depan rumah sakit tersbut dan sambil memakan persediaan dari minimarket tadi. Namun saat sedang bersantai-santai, tiba-tiba gerombolan zombie datang ke rumah sakit itu mereka mengikuti suara bising dari motor. Dengan panik mereka bergegas masuk kedalam, sialnya pintu rumah sakit itu juga terkunci.
“Buka pakai pisau coba kak pintunya!” teriak Sasa yang ketakutan
Lalu porter berhasil membuka pintu tersebut di ikuti dengan suara alarm keamanan rumah sakit yag bebunyi sangat nyaring.
“Aduh kenapa tiba-tiba ada suara ini sih” ucap Porter dengan panil.
Para zombie pun semakin jadi untuk menghampiri mereka, porter langsung bergegas menutup pintu dan mengganjalnya dengan pisau.
“Ayo cepat kak kita cari obatnya sebelum terlambat” ucap Sasa.
Mereka berdua mencari obat penawar virus z itu seperti di kejar oleh bom waktu, karena masa dari zombie itu semakin banyak yang ingin menorobos pintu karena suara bising dari alaram itu.
“Sasa ada gak disitu ?!” Teriak Porter.(C“Gak da kak disini!” Jawab Sasa.
“Duh kemana sih ini obat” Gumam Porter dalam hati.
Saat mereka berdua sibuk mencari obat, tiba-tiba pisau untuk mengganjal pintu patah, dan rombongan zombie mulai memasuki kedalam rumah sakit
“adduuuh gimana nih mereka udah masuk kedalem.. arggghhhhh” Teriak Porter
“Hei bangun bangun, nak cepat bangun” ucap Ibu Porter.
“Hah! Dimana aku ini ? diaman para zombie-zombie tadi ?” ucap Porter yang kebingungan.
“Ngomong apa sih kamu ini, dari tadi udah ibu bangunin, tapi kamunya malah teriak-teriak gajelas aja dari tadi” Jawab Ibu.
“Jadi semua ini mimpi ? Ibu bukan zombie kan ?
“Zombie ? ya bukan lah! Coba kamu cubit diri sendiri kalo sakit berate bukan mimpi.
Porter yang masih kebingunan mencoba mencubit pipinya, “Awww sakittt”
Porter mencoba lari keluar rumah untuk melihat sekitarnya apakah masih terlihat seperti kota mati di mimpinya.
“Wah masih ramai di luar, banyak orang lalu-lalang di jalan” ucap Porter yang kaget.
“Tapi mimpi tadi keliatan nyata banget loh padahal” Pirter yang masih kebingungan.
Disaat Porter masih bingung, tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang menghampirinya.
                                                                     
                                                                      -END-
(Cerita fiksi dari Gilang R. Purnama)